Sabtu, 22 September 2012

Seragam SD Dijual “Dedet” di SDN Baleendah

          ( Ilustrasi Seragam – Sumber: net )**
SOREANG – Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung, Juhana mengaku geram setelah mendengar maraknya peredaran jual beli seragam disejumlah sekolah dasar, diantaranya terjadi di Kecamatan Baleendah.
“Kami sangat menyayangkan adanya kewajiban membeli seragam sekolah bagi siswa baru dan pindahan yang terjadi di SDN Rancapanjang dan SDN Rancamanyar dengan harga Rp 250.000 sampai Rp 300.000,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung, Juhana
Menurut Juhana, para guru atau kepala sekolah dilarang berjualan apalagi bertujuan mencari keuntungan. Bagi orang tua siswa bisa membeli seragam sekolah untuk putra-putrinya di tempat lain, tidak mesti di sekolah. Jadi orang tua siswa bebas membeli dimana saja, tidak perlu di sekolah. Apalagi kalau tujuan guru dan kepseknya ini berdagang untuk mencari keuntungan. Tidak boleh itu,” tukasnya, Jumat (21/9/2012).
Kalau hanya untuk memfasilitasi, lanjut Juhana, sah-sah saja. Artinya hanya membantu dan bukan mencari keuntungan. Misalnya seragam itu dijual di koperasi sekolah. Karena memang seragam yang dijual tersebut memiliki logo sekolah atau kekhususan.
Ia menambahkan, anak didik tentunya tetap diharuskan memakai seragam, terlepas para orang tuanya dapat memperolehnya dari mana. Karena seragam ini, tidak bisa dibiayai oleh Bantuan Operasi Sekolah (BOS), kecuali untuk siswa dari keluarga tidak mampu,” tuturnya.

Sumber: 
http://www.soreangonline.com/kadisdikbud-kab-bandung-geram-seragam-sd-dijual-dedet-di-sdn-baleendah-rancapanjang-dan-rancamanyar,4502.htmlTerkait:

Situasi Ibu Kota Aman Terkendali


Add caption

Jakarta: Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, hingga kini situasi Jakarta masih aman kondusif dalam pemilihan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta. Walapun di beberapa TPS ada perselisihan, dapat diselesaikan dengan baik.
"Sejauh yang saya monitor, situasi pencoblosan hingga penghitungan suara masih kondusif dan tertib. Alhamdulillah aman dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Tetapi tidak mengganggu situasi dan kelancaran pilkada," kata Komisaris Besar Rikwanto di Jakarta, Kamis (20/9).
Gangguan kecil terjadi di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan pada pukul 08.00 WIB. Saat itu terdengar imbauan melalui pengeras suara di Masjid Nurul Yaqin, Jalan Tegal Parang 5, Mampang, yang menyerukan agar memilih pemimpin seiman, seagama, dan satu suku.
Pada pukul 07.20 WIB, di TPS 18, Kelurahan Cipete Utara, terjadi kesalahpahaman panitia dengan saksi pasangan calon nomor urut 3, karena panitia tidak membolehkan mereka masuk ke TPS dengan pakaian kotak-kotak. Lalu ditengahi aparat Babinkamtibmas setempat dan situasi pun kembali kondusif.
Pada pukul 09.30 WIB, di Jalan Guru Mugni, Kelurahan Karet Semanggi, beberapa umbul-umbul bermotif kotak-kotak dilepas dan diamankan oleh Panwas Kecamatan Setiabudi. Rikwanto menyatakan, Polda Metro Jaya juga mengerahkan 16.605 personel gabungan termasuk bantuan pasukan dari Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya guna mengamankan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Terkait penemuan benda mencurigakan di Pancoran, Rikwanto mengatakan, benda berupa koper hitam di bawah jembatan tol Pancoran tersebut berisi baju, celana bekas, kerupuk, dan foto copy surat-surat. "Koper tersebut ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB. Saat diperiksa Tim Gegana, ternyata berisi pakaian," ujarnya. (FRD/Ant/PP)

Pendidikan Indonesia hanya tajamkan otak



Yogyakarta, Pendidikan yang diterapkan di Indonesia hanya mempertajam otak individu, sehingga masih banyak terjadi pelanggaran moral dan etika, kata Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mohammad Mahfud MD.
"Pendidikan di Indonesia tidak memberikan pendidikan watak dan karakter sehingga terjadi kemerosotan moral dan etika di tengah kehidupan masyarakat," ujarnya saat kuliah perdana mahasiswa baru Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta, Senin.
 Di depan 4.233 mahasiswa baru program strata dua (S2), strata tiga (S3), dan spesialis, Mahfud menyatakan, kebijakan pendidikan saat ini bukan mencerdaskan masyarakat, tetapi hanya membuat orang menjadi pandai.
"Cerdas dan pandai adalah dua hal yang berbeda. Kepandaian hanya menekankan pada kemampuan otak dalam berpikir menganalisis suatu hal secara rasional, sedangkan kecerdasan merupakan pertemuan antara ketajaman berpikir, watak, dan hati nurani," katanya.
Ia mengatakan, saat ini yang terjadi adalah pendidikan hanya membuat pandai individu sehingga banyak bermunculan limbah-limbah pendidikan yang produknya hanya membebani negara.
Dalam beberapa dekade terakhir, menurut dia, pendidikan di Indonesia cenderung hanya ditujukan untuk memberikan ijazah dan gelar akademik semata. Keduanya masih menjadi ukuran untuk mendapatkan status formal di pemerintahan.
"Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak pihak yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh ijazah dan gelar akademik. Banyak terjadi pelanggaran etika karena yang diinginkan hanya ijazah saja, bukan kecerdasan," katanya.
Ia mengatakan, setiap perguruan tinggi harus membangun norma akademik, memperkuat tradisi akademik, serta kegiatan penunjang yang dapat memperkuat profesionalitas dan etika. Ketiga hal itu merupakan faktor yang harus ada untuk memperkuat etika keilmuan dalam proses pengembangan pendidikan beretika.
"Dalam pengembangannya juga harus dilakukan sama kuat karena sumber dari berbagai permasalahan yang ada adalah penyelenggaraan pendidikan yang keluar dari nilai-nilai etika yang sudah digariskan undang-undang (UU)," kata Mahfud.
Rektor UGM, Pratikno, mengatakan bahwa pendidikan bukan hanya sebatas pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga berkaitan dengan integritas moral, etika, dan karakter kebangsaan.
Menurut dia, permasalahan pendidikan di Indonesia bukan terletak pada kurang pintarnya individu melainkan kurang pintar sebagai bangsa. Padahal, ia menilai, pendidikan seharusnya tidak hanya bersifat memintarkan individu, akan tetapi juga mencerdaskan bangsa.
"Untuk itu UGM juga berkomitmen tidak hanya memintarkan individu tetapi juga menjadikan bangsa yang cerdas agar menjadi bangsa yang bermartabat, berdaulat, dan dihargai di dunia," katanya menambahkan.

Sumber:
http://www.antaranews.com/berita/333615/pendidikan-indonesia-hanya-tajamkan-otak

Berita Terkait

Wewenang Komisi Kejaksaan Diperkuat, Jangan Jadi Makelar Kasus

 
Gedung Kejaksaan Agung (ari saputra/detikcom)
 
Jakarta, Jika RUU Kejaksaan disahkan, maka Komisi Kejaksaan (KK) mempunyai wewenang untuk menindak jaksa nakal. Dari menyadap, memberikan sanksi, memecat dan merekomendasikan proses pidana. Oleh sebab itu, syarat komisioner KK haruslah negarawan.
"Harus selektif sehingga komisioner KK nantinya tidak jadi makelar kasus. Tidak boleh sembarangan orang, harus negarawan," kata Ketua Panja RUU Kejaksaan, Dimyati Natakusumah..
Untuk mewujudkan negarawan yang duduk di KK, maka syarat calon komisioner KK harus berkomitmen untuk memperbaiki sistem peradilan di Indonesia, memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela. Selain tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana kejahatan dan melaporkan harta kekayaan.
"Kami perkuat kewenangan KK karena untuk mengimbangi kewenangan kejaksaan yang sangat besar. Oleh sebab itu dilengkapi pula kewenangan KK yang besar pula. Apalagi jaksa sangat banyak maka KK dikuatkan," ungkap politikus dari Partai PPP ini.
Dalam RUU Kejaksaan yang rencananya untuk menggantikan UU 16/2004 juga dibentuk lembaga baru di Kejaksaan Agung yaitu Sekretariat Jenderal. Lembaga ini yang akan mengurus masalah teknis dan administrasi jaksa dalam melaksanakan fungsi utama penuntutan.
"Jangan sampai jaksa mengurusi hal-hal remeh seperti meja, kursi dan sebagainya. Biarkan jaksa menjadi orang yang ahli dalam bidangnya yaitu penyidikan, penuntutan dan lainnya. Urusan administrasi biarkan kesekjenan yang mengurus," ujar mantan Bupati Pandeglang, Banten ini.

Sumber:
http://news.detik.com/read/2012/09/22/164243/2031079/10/dpr-wewenang-komisi-kejaksaan-diperkuat-jangan-jadi-makelar-kasus?

Rupa Awan Erupsi Lokon Ini Hebohkan Warga Manado

 
Citizen Jurnalis/Hermondo Kasiadi Awan hasil erupsi Gunung Lokon yang menyerupai sosok malaikat pada waktu letusan Jumat (21/09/2012) 
pukul 18.10 Wita.

MANADO,  Letusan Gunung Lokon yang terjadi pada Jumat (21/09/2012) pukul 18.10 WITA menyisahkan sebuah fenomena alam yang marak beredar melalui foto di berbagai jejaring media sosial. Awan hasil erupsi yang mengagetkan warga Tomohon dan Manado tersebut berupa sebuah sosok yang menyerupai malaikat.
Bentuk awan tersebut menarik perhatian banyak orang, karena sangat terlihat jelas dari arah Kota Manado. "Bentuknya persis malaikat yang sedang terbang di langit," ujar Hermondo Kasiadi, warga Manado yang juga mahasiswa STIEPAR Manado.
"Mungkin ini merupakan pertanda baik, bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kota Manado dan Tomohon yang diberkati terkena bencana yang dahsyat," timpal Sasmitha Handayani yang turut mengabadikan fenomena tersebut melalui kamera selularnya.
Tidak hanya Hermondo dan Sasmitha, hampir semua pengguna gadget yang dilengkapi dengan kamera tidak ketinggalan mengabadikan kejadian tersebut.
"Cuaca kota Manado sedang cerah dan pada jam itu banyak warga yang sedang keluar rumah, jadi letusannya banyak menarik perhatian," ujar Maya Decline.
Foto-foto awan menyerupai sosok malaikat itu sejak Jumat malam hingga Sabtu (22/09/2012) ini marak beredar di berbagai jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, dan juga lewat broadcasting Blackberry.
Gunung Lokon di Tomohon pada Jumat (21/09) sempat dua kali meletus, pada pagi hari dan kembali meletus pada sore hari. Letusan kali ini bahkan diakui lebih dahsyat dari letusan yang terjadi pada 2011 lalu. Beberapa daerah disekitar Gunung Lokon dihujani abu vulkanis.

Suber:
http://regional.kompas.com/read/2012/09/22/16114720/Rupa.Awan.Erupsi.Lokon.Ini.Hebohkan.Warga.Manado

Ini yang Ditunggu KPK Sebelum Usut Muhaimin

JAKARTA,  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengajukan kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta terkait perkara suap Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Kemennakertrans dengan terdakwa dua pejabat kementerian tersebut, I Nyoman Suisnaya dan Dadong Irbarelawan. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas berharap, kasasi itu dikabulkan Mahkamah Agung.
"Sedang diproses kasasi tentang hal tersebut, semoga dikabulkan," kata Busyro melalui pesan singkat, Selasa (18/9/2012).
Putusan kasasi kasus penerimaan suap DPPID itu dianggap penting sebagai dasar mengusut dugaan keterlibatan Mennakertrans Muhaimin Iskandar. Selain keberatan atas lama hukuman Nyoman dan Dadong yang diputuskan pengadilan tingkat pertama dan tingkat kedua, KPK mengajukan kasasi karena putusan perkara tersebut tidak seusai dengan tuntutan jaksa.
Dalam tuntutannya, jaksa KPK yang menangani perkara Nyoman maupun Dadong menyimpulkan bahwa uang Rp 1,5 miliar yang diterima dua pejabat Kemennakertrans itu benar-benar untuk kepentingan Muhaimin guna membayar tunjangan hari raya para kiai. Namun, nama Muhaimin hilang dalam putusan majelis hakim Pengadilan Tipikor. Majelis hakim hanya menyatakan bahwa uang itu diterima Nyoman dan Dadong karena telah memasukkan empat kabupaten di Papua dalam daftar daerah penerima dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT) sesuai keinginan pengusaha Dharnawati.
Uang tersebut merupakan bagian commitment fee Rp 7,3 miliar yang harus dibayarkan Dharnawati sesuai dengan kesepakatan antara Dharnawati, Nyoman, Dadong, dan pensiunan Kementerian Keuangan, Sindu Malik.
Terkait peran Muhaimin, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, pihaknya akan melakukan pengusutan keterlibatan pihak-pihak lain jika putusan kasasi atas perkara suap DPPID itu dikabulkan.
"Kita usut. Kelengkapan KPK melakukan pengusutan lebih lanjut," katanya.
Adapun upaya kasasi ini dilakukan setelah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutuskan tidak mengabulkan upaya banding KPK. Sebelumnya, KPK mengajukan banding atas putusan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang mengadili perkara Nyoman dan Dadong tersebut. Pada 29 Maret lalu, majelis hakim Tipikor Jakarta memutuskan Nyoman dan Dadong bersalah melakukan tindak pidana korupsi dengan menerima suap terkait pengalokasian DPPID Transmigrasi. Keduanya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. 

Sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2012/09/18/14375690/Ini.yang.Ditunggu.KPK.Sebelum.Usut.Muhaimin

Kamis, 20 September 2012

'Setan Api' Terekam dalam Film


Pembuat film Chris Tangey hanya bisa melihat kagum saat pusaran api setinggi 30 meter merobek padang rumput di Australia pada 11 September lalu.
Tangey berhasil menangkap gambaran fenomena yang jarang sekaligus mengejutkan tersebut saat sedang mencari lokasi buat filmnya di Alice Springs, Australia, menurut The Australian.
Fenomena itu dikenal dengan nama tornado api, meski sebenarnya istilah itu tidak tepat. Ahli iklim New York dan profesor ilmu atmosfer di Cornell University Mark Wysocki mengatakan bahwa putaran api lebih mirip seperti dust devil atau putaran debu daripada tornado.
"Saya akan menyebutnya vortex api, tapi kedengarannya kurang seksi, jadi saya sebut saja 'setan api'," katanya pada Life's Little Mysteries.
Seperti halnya putaran debu yang tiba-tiba muncul di hari cerah di padang pasir, 'setan api' lahir saat tanah yang panasnya tidak merata mengirimkan abu ke udara panas. Jika putaran debu mendapat sumber panas dari matahari, maka 'setan api' muncul dari titik-titik api sebelum terjadinya kebakaran hutan.
"Debu-debu ini terbentuk di area yang kecil di tanah, lalu naik dengan cepat, dan saat naik menyedot udara di sekitarnya seperti vacuum. Dan kemudian muncullah gerakan putaran yang menyerupai vorteks ini."
Bersamaan dengan semakin tingginya vorteks yang menyedot api, diameternya mulai mengecil dan percepatan putarannya makin tinggi.
Meski manusia sangat jarang melihat 'setan api', namun kejadian ini sebenarnya sangat awam. 'Setan api' biasanya bersumber dari pusat hutan yang terbakar, sehingga tak terlihat oleh manusia, kata Wysocki.
Karena setan api sangat jarang terekam daripada terlihat, tak banyak yang diketahui soal jangkauan dimensi serta kecepatan fenomena ini. Wysocki berspekulasi bahwa, rata-rata, ketinggiannya mencapai 30 meter dan berotasi dengan kecepatan 35,4 km per jam. Biasanya mereka akan langsung hilang dalam satu menit setelah kemunculannya.
Film yang direkam Tangey munkin dapat membantu meteorolog untuk memahami setan api ini, menurut Wysocki. Menurut dia, banyak ilmuwan mempelajari fisiologi tornado dari menganalisis rekaman hasil para pengejar badai.
 
Sumber:
http://id.berita.yahoo.com/setan-api-terekam-dalam-film.html
Oleh Eli MacKinnon, Staf Penulis Life's Little Mysteries | LiveScience.com