BANDUNG - Asep Rahmat Kurnia Jaya (41), salah seorang yang gagal mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati Garut, mendatangi Markas Kepolisian Daerah Jawa Barat, pada Kamis (10/5/12).
Maksud kedatangan dia, yakni melaporkan Bupati Garut Aceng H.M Fikri, dan Chep Maher. Pasalnya, diakui dia, kedua orang tersebut telah melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan. Juga pemerasan.
"Kedatangan saya melaporkan Bupati Garut, dan staf khususnya yaitu Chep Maher," ujarnya, ditemui seusai membuat laporan di Mapolda Jabar. Surat laporan itu bernomor Laporan Polisi (LP) nomor LPB/381/V/2012/Jabar.
Diceritakan dia, awal kejadian terlapor yakni Aceng meminta uang sejumlah Rp 500 juta melalui Chep kepada Asep. Uang itu adalah sebagai titipan jaminan pendaftaran untuk masuk menjadi dua nama pemilihan calon Wakil Bupati Garut.
Asep pun mengabulkan permintaan itu dengan menyerahkan uang sejumlah 25 ribu dolar Amerika Serikat, langsung ke kediaman Aceng di Kampung Cpong, Kelurahan Sukamanti, Kecamatan Garut Kota, pada Kamis (12/4/12), sekitar pukul 9.00 WIB.
"Saya waktu itu curiga. Saya mensyinyalir ini ada politik uang. Hal itu bentuk pemerasan. Akhirnya saya menghindar dan tak menggubris. Setelah itu, pada 17 April, utusan bupati mendatangi saya di Hotel Banyu Artha, Cipanas, Garut. Maksud kedatangan dia menyampaikan permintaan bupati yang meminta uang sebesar Rp1,4 miliar," ujarnya.
Alasannya, uang sejumlah itu untuk lolos menjadi Wakil Bupati. Diungkapkan dia, uang itu atas permintaan dari Ketua Partai, dan Dewan.
Namun demikian, pada tanggal 18 April, dirinya kembali ke Jakarta. Saat dalam perjalanan, Aceng, maupun Chep menghubungi Asep melalui pesan singkat. Aceng menggunakan SMS, sedangkan Chep dengan Blackberry Massenger (BBM).
Barang bukti tersebut juga foto Chep saat memegang uang dolar yang hendak diberikan kepada Aceng pun turut disertakan kepada polisi.
"Saya tidak menanggapi itu dan tidak mendatanginya. Dan, atas kejadian itu saya merasa dirugikan, dan ditipu. Juga pemerasan," ucapnya.
Alasan dia mencalonkan menjadi Wakil Bupati Garut, karena dirinya dinilai rekan-rekannya memiliki peluang dan akselerasi.
"Mengisi peluang percepatan pembangunan di Garut. Saya dianggap teman karena punya akselerasi dan pengalaman," ucapnya.
Dikatakan dia, saat diserahkannya uang tersebut, sesuai permintaan Bupati Aceng menyambut positif. Bahkan menjanjikan dirinya lolos.
"Saya mempertanyakan uang jaminan pendaftaran. Sudah disepakati sebelumnya, kalau saya tidak lolos, uang itu dikembalikan. Tetapi sampai detik ini uang itu tidak dikembalikan,” ucapnya.
Maksud kedatangan dia, yakni melaporkan Bupati Garut Aceng H.M Fikri, dan Chep Maher. Pasalnya, diakui dia, kedua orang tersebut telah melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan. Juga pemerasan.
"Kedatangan saya melaporkan Bupati Garut, dan staf khususnya yaitu Chep Maher," ujarnya, ditemui seusai membuat laporan di Mapolda Jabar. Surat laporan itu bernomor Laporan Polisi (LP) nomor LPB/381/V/2012/Jabar.
Diceritakan dia, awal kejadian terlapor yakni Aceng meminta uang sejumlah Rp 500 juta melalui Chep kepada Asep. Uang itu adalah sebagai titipan jaminan pendaftaran untuk masuk menjadi dua nama pemilihan calon Wakil Bupati Garut.
Asep pun mengabulkan permintaan itu dengan menyerahkan uang sejumlah 25 ribu dolar Amerika Serikat, langsung ke kediaman Aceng di Kampung Cpong, Kelurahan Sukamanti, Kecamatan Garut Kota, pada Kamis (12/4/12), sekitar pukul 9.00 WIB.
"Saya waktu itu curiga. Saya mensyinyalir ini ada politik uang. Hal itu bentuk pemerasan. Akhirnya saya menghindar dan tak menggubris. Setelah itu, pada 17 April, utusan bupati mendatangi saya di Hotel Banyu Artha, Cipanas, Garut. Maksud kedatangan dia menyampaikan permintaan bupati yang meminta uang sebesar Rp1,4 miliar," ujarnya.
Alasannya, uang sejumlah itu untuk lolos menjadi Wakil Bupati. Diungkapkan dia, uang itu atas permintaan dari Ketua Partai, dan Dewan.
Namun demikian, pada tanggal 18 April, dirinya kembali ke Jakarta. Saat dalam perjalanan, Aceng, maupun Chep menghubungi Asep melalui pesan singkat. Aceng menggunakan SMS, sedangkan Chep dengan Blackberry Massenger (BBM).
Barang bukti tersebut juga foto Chep saat memegang uang dolar yang hendak diberikan kepada Aceng pun turut disertakan kepada polisi.
"Saya tidak menanggapi itu dan tidak mendatanginya. Dan, atas kejadian itu saya merasa dirugikan, dan ditipu. Juga pemerasan," ucapnya.
Alasan dia mencalonkan menjadi Wakil Bupati Garut, karena dirinya dinilai rekan-rekannya memiliki peluang dan akselerasi.
"Mengisi peluang percepatan pembangunan di Garut. Saya dianggap teman karena punya akselerasi dan pengalaman," ucapnya.
Dikatakan dia, saat diserahkannya uang tersebut, sesuai permintaan Bupati Aceng menyambut positif. Bahkan menjanjikan dirinya lolos.
"Saya mempertanyakan uang jaminan pendaftaran. Sudah disepakati sebelumnya, kalau saya tidak lolos, uang itu dikembalikan. Tetapi sampai detik ini uang itu tidak dikembalikan,” ucapnya.
(A-195/A-108/net)***
Folow up :
http://www.pikiran-rakyat.com/node/187951
Tidak ada komentar:
Posting Komentar